• Kesulitan Kehidupan (Part 1)

    Sehabis membaca buku "20 Kesulitan Manusia" (walau lum semua habis sih... Hehehe..) karya Dharma Master Cheng Yen, Aku menemukan, bahwa manusia memiliki banyak kesulitan.
    Kesulitan pertama, membuatku terheran, bahwa Sulit bagi si Miskin untuk berdana. 

    1. Miskin secara ekonomi memang membuat kita kesulitan berdana. 
    Miskin secara ekonomi, mau tidak mau, membuat orang berpikir dua kali untuk berdana. Untuk memenuhi kebutuhan makan saja, mereka harus susah payah. Bahkan, tidak jarang, harus hutang pinjam sana sini... Hum... Memang sulit...

    Tapi, jangan salah, saya menemui banyak sekali orang yang secara ekonomi miskin, tapi dia masih bisa berdana.
    Saya membaca di satu artikel, tentang pedagang bakso yang ditolong oleh Yayasan Buddha Tzu Chi (tidak maksud untuk mempromosikan, karena kenyataan seperti itu). Dia masih bisa berdana tiap hari, dari hasil dagangan dia, di celengan bambu yang diberikan oleh relawan dari Yayasan tersebut.

    Sungguh membahagiakan, karena di kala manusia terjepit masalah ekonomi, mereka masih bisa untuk memberikan jerih payah keringat mereka, kepada kaum yang setara, atau bahkan lebih memprihatikan di bandingkan mereka.

    2. Miskin hati mempersulit manusia untuk berdana
    Kalau miskin ekonomi, secara logika mungkin masih bisa diterima, tapi kalau miskin hati, itu sulit sekali. Banyak manusia di muka bumi ini yang hidup berkecukupan, bahkan lebih. Tapi, hati mereka benar - benar miskin, bahkan gersang. Jangankan untuk memberikan sedikit dari hasil jerih payah mereka, melirik kepada susah pun jarang. Inilah yang disayangkan para ahli agama di dunia. Mereka mendorong, bahwa manusia haruslah memiliki rasa sosial yang tinggi, apalagi yang keadaan ekonomi memungkinkan.

    Banyak yang harus diubah. Belajar dari penderitaan kaum sekitar kita, memberikan kita gambaran jelas mengenai apa - apa saja yang harusnya kita lakukan. Mereka bukan tidak mau berubah. Banyak yang diantara mereka, terhalang oleh keadaan, dan tidak mampu keluar dari lubang kesulitan.

    Kita, yang berkecukupan, haruslah membantu. Tidak usah banyak... Jika tidak bisa berdana materi, minimal tenaga. Jika tidak bisa tenaga, minimal semangat kepada mereka. Mereka butuh dukungan dan sokongan kita.


    Kehidupan akan semakin indah, bila kita mampu membantu sesama. 


    Foto Kemiskinan di Papua... Source : www.google.com

0 komentar:

Posting Komentar